Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kembali Sepakat Izinkan Ekspor Gandum Ukraina Lewat Laut Hitam

Rusia kembali bergabung pada kesepakatan yang mengizinkan ekspor gandum Ukraina lewat Laut Hitam.
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Rusia kembali bergabung pada kesepakatan yang mengizinkan ekspor gandum Ukraina lewat Laut Hitam pada Rabu (2/11/2022).

Meski begitu, laporan channelnewsasia.com pada Kamis (3/11/2022) mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Moskow dapat kembali menarik diri dari perjanjian tersebut.

Sebelumnya, pemerintah Rusia mengatakan pada Sabtu (29/10/2022) bahwa mereka untuk sementara menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum Ukraina dan menuduh Kyiv menggunakan koridor pengiriman untuk meluncurkan serangan drone terhadap armada Laut Hitam Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya sekarang telah menerima jaminan yang cukup dari Kyiv bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor maritim untuk melakukan serangan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik keputusan Rusia untuk melanjutkan partisipasi dalam perjanjian itu, yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan terima kasih di Twitter kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas perannya dalam kesepakatan gandum.

Pemimpin Ukraina itu kemudian memuji dimulainya kembali kesepakatan tersebut sebagai "hasil diplomatik yang signifikan bagi negara kita dan seluruh dunia".

Putin sendiri mengatakan Rusia dapat meninggalkan kesepakatan itu lagi jika Ukraina melanggar jaminannya, meskipun Moskow tidak akan mengganggu pengiriman gandum bahkan jika itu terjadi.

Rusia telah memperingatkan rute Lut Hitam berbahaya bagi pengiriman gandum tanpa partisipasinya, namun beberapa pengiriman dari Ukraina masih berlanjut pada Senin (31/10/2022) dan Selasa (1/11/2022).

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko mengatakan Moskow belum memutuskan apakah akan tetap menjadi bagian dari kesepakatan setelah 18 November nanti. Sebagai informasi, perjanjian ekspor gandum Ukraina akan berakhir pada tanggal tersebut meski dapat diperbaharui.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada hari Rabu (2/11/2022) menyerukan agar kesepakatan itu diperbarui, mengatakan ini "pada akhirnya akan menyuntikkan lebih banyak prediktabilitas dan stabilitas di pasar ini dan, yang paling penting, menerapkan tekanan ke bawah pada harga" makanan global.

Putin telah menuntut "jaminan nyata", sementara Zelensky mendesak "perlindungan yang terjamin dan jangka panjang" di koridor ekspor sesuai perjanjian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper